Pemberi harapan palsu.
Ini.. bukan sebuah perasaan yang coba untuk di permainkan, tetapi mencoba untuk di pastikan. di bawa seneng tapi langsung dibuat jatuh, sakit? Itu pasti.
Banyak orang yang merasa bahwa mereka korban php.
Tapi..
Ga akan ada orang yang di anggep pemberi harapan palsu jika tidak ada penikmat harapan palsu.
Dan, sekarang dimana posisi kalian?
Mungkin kalian merasa korban, tapi kalian ga mau di bilang penikmat harapan palsu, lalu kalau begitu ini salah siapa? Apa, kamu tetep akan nyalahin orang yang kamu anggep php-in kamu?
Disini sejujurnya ga ada yg salah, tapi ga ada yang bener juga.
Kenapa? Hidup itu selalu ada timbal balik.
Selalu ada yang di butuhkan dan ada yg membutuhkan.
Tapi perasaan yang selalu membuat ini rumit. Dan seakan akan complicated.
Kadang ada sebuah mimpi yang harus sekedar mimpi.
Sebenernya orang yang dianggep nge php in itu, bukan niat mau nge php in.
Tapi dia cuma pengin baik dan ujungnya salah satu pihak ada yang berharap lebih tetapi kenyataan selalu beda dengan harapan.
Dan pihak yang berharap lebih itu akan lebih sakit.
Seorang yang php bukan pergi begitu saja sepeti buih.
Cuma dia mungkin sadar selama ini ada yang berharap sama dia, dan bagi yg merasa korban php.
Pikir deh, orang yg kamu anggep nge php-in itu sebenernya dari awal udh kasih sinyal bahwa dia emang ga bisa ngasih lebih.
Tapi kamunya aja kali yang ke geeran ngerasa perhatian dia selama ini buat kasih kode ke kamu, itu salah besar. Dia cuma ingin baik, sekedar baik.
Inget ya kasus php yang aku bahas kali ini beda sama kasus 'kaka-ade-an' atau 'kaka-ade-zone' karna sesungguhnya penikmat dan pemberi harapan cuma saling melengkapi. Dan ada salah satu pihak yang mendapat sisi negativ. Walaupun semua opini orang beda-beda karna kita emang ga bisa mengubah jalan pikiran seseorang.
Yang harus kamu lakuin, biarkan ini semua belalu, karena semua ini harus terus berjalan
@costa_lyn
ELynnn
